Minggu, 15 Mei 2011

Penantian Seorang Buruh


Dibalik keceriaan (Cuti Bersama) ada tetes air mata penantian dan rintihan dari seorang buruh yang tak pernah di dengar oleh pemerintah dan wakil rakyat... jika memang UUD 45 masih dipakai dimana tanggung jawab negara atas fakir miskin dan anak terlantar, dimana jaminan social yang selalu didengung-dengungkan oleh wakil rakyat dan pemerintah...(sidang untuk sementara diliburkan)

Kehadiran BPJS hanya masalah bagaimana itikad baik political dengan pemerintah. Jaminan sosial sudah menjadi amanat UU No 40/2004. Jika pemerintah saja melanggar Undang-undang, bagaimana perusahaan bisa tunduk pada Undang-Undang. Untuk BLBI yang Rp. 600 triliun saja punya dana. Masak hanya untuk menghadirkan jaminan kesehatan, pensiun & pengangguran dananya jadi tidak ada?

Wahai pemerintah dan wakil rakyat yang terhormat dimana hati nuranimu, hanya buruhlah yang benar benar dari rakyat , oleh rakyat, untuk rakyat dan tetap bersama rakyat....yang lain???

38 komentar:

  1. Busyet lo nabung omongan dimana to?

    BalasHapus
  2. nasib para buruh tak dipedulikan lagi oleh pemerintah kayaknya gan
    seperti saya saja masih tetap dengan gaji di bawah UMR dan pemerintah tiada ambil keputusan minimal ya survey lah begitu

    Biar tahu bagaimana rakyat Indonesia ini sebenarnya
    jangan hanya rapat dan rapat saja tanpa melihat kondisi di lapangan yang sebenarnya.
    Hanya korupsi melulu yang disiarkan di televisi

    BalasHapus
  3. hiyaaa...ada anonim berkomentar di postingan ini gan
    who is that..
    Teruslah berkarya gan
    good luck

    BalasHapus
  4. Manusia hendaknya saling tolong-menolong. Juragan membutuhkan tenaga buruh atau karyawan dan buruh membutuhkan juragan. Keduanya bekerja saling tolong-menolong.
    Semoga Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS) segera disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dimana 9 prinsip BPJS tetap dipertahankan yakni kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, serta hasil pengelolaan dana jaminan sosial yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan kepentingan peserta.
    Semoga kedepan kehidupan buruh di Indonesia semakin sejahtera.

    BalasHapus
  5. Masih Layak kah Pemerintah untuk Dipercaya..Sistem Pemerintahaan yg Suka Boong....Libur Utk PNS itu semata2 hanya nyari muka doank.........

    BalasHapus
  6. @Anonim, @Obat sakit, @Herdoni, @Taman sambas makasih atas komennya

    BalasHapus
  7. ckckck ... emang serba dilematis ya. salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah menjadi generasi pendobrak tradisi pemerintah sekarang dan percaya pada pemerintah juga perlu sih.

    BalasHapus
  8. pemerintah dan wakil kita diatas sana yang lebih berpendidikan, tapi sayang nurani mereka tak terlalu tajam. Huhh.

    BalasHapus
  9. keren,inilah makna demokrasi yang sesungguhnya

    BalasHapus
  10. iya mana nich tunjangan buat yg ga mampu??????????



    salam persahabtan selalu dr MENONE

    BalasHapus
  11. salam sahabat
    ehm menyentuh mengingat saya juga seorang buruh di negri cina mas hehehe oh iya dah saya follow lam kenal juga ya

    BalasHapus
  12. @Fiction so pasti perlu pemerintah tapi pemerintahan yan jujur
    @Ardian pemerintah hanya hatinya tajam kalo soal hukum dimana tajam ke bawah tapi tumpul keatas
    @Magic makasih komennya
    @Baru belajar sekarang ini makna demokrasi susah diterapkan dengan baik

    BalasHapus
  13. dimana negara yg demokrasi itu klo ternyata kekuasaan bukan berada ditangan rakyat tapi ditangan pemerintah

    BalasHapus
  14. assalamu'alaikum Kang,
    lha kalo rakyat terus menerus disakiti nuraninya, entar kalo ada pemilu lagi ada nggak yang percaya sama mereka? saya selalu khawatirkan hal ini jika selama ini keberpihakan tidak sebanding dengan kenyataan

    BalasHapus
  15. @Celotehan indonesia memang mungkin dokrasi yang kebablasan
    @Pakies makasih penjabarannya

    BalasHapus
  16. percuma mikirin pemerintah..hehehhe..
    Btw Folback is done..
    Salam kenal

    BalasHapus
  17. pengennya sih, hidup damai di negeri sendiri.

    BalasHapus
  18. sebenarnya bagaimana sih?
    sudah dijalankan, tapi gak berhasil maksimal?
    belum dijalankan sama sekali?
    sudah dijalankan tapi setengah2?
    dan masih banyak pertanyaan lain ^_^

    BalasHapus
  19. kalau saling berkaitan, mesti yg mana dulu yg diperbaiki ya? semua sektor?

    BalasHapus
  20. Buat Semuanya makasih komennya

    BalasHapus
  21. Begitulah pemerintah, hanya membuat peraturan yang menguntungkan mereka sendiri -__-

    BalasHapus
  22. jangan pernah berharap pemerintah dan wakil rakyat akan mempedulikan nasib kita, karena mereka sendiri lagi sibuk mengamankan periuk nasinya

    BalasHapus
  23. Semoga "mereka" bisa mendengar kita saat mereka sudah berada pada posisinya...

    BalasHapus
  24. aduh bingung deh, itu pemerintah sm wakil rakyat dulu ga pernha ngerasa jadi rakyat biasa apa y??

    BalasHapus
  25. salam persahabatan pula ^_^, mungkin untuk mereka-mereka yang bermuka negara itu, sekarang tidak perlu lagi dengan penyampaian aspirasi rakyat dengan kata dan demo damai....karena kaum buruh jelata dianggap angin lalu, seperti masuk telinga kiri keluar ke telinga kanan.
    Jadi jangan disalahkan kalau ada sekelompok yang menyampaikan aspirasinya lewat teror.....

    kami sendiri merasa malu dan sesal telah memilih mereka...beruntunglah yang mempunyai pilihan golput....karena tiada beban...melihat hasil pilihan mereka berbuat terlalu bodoh...tidak tahu malu..berdalih dengan bahasa yang katanya politik....diplomasi berbau tidak sedap...

    BalasHapus
  26. bagaimana tidak malu melihat..betapa "bego"nya mereka...pada kasus alamat surel /email saja "ngawur"......terus berdalih lagi bahwa itu ranahnya asisten atau apalah....bego tenan....

    BalasHapus
  27. hmmmm, apalah yg bs kt lakukan?? rakyat biasa spt kt hanya bs bekerja utk diri kt sndr dan berdoa smg negara tdk bertambah buruk.....

    BalasHapus
  28. Merdeka.!!!
    (loh??)

    kata-kata ini membuat semangat,!! mantab..!!!

    maju terus buruh Indonesia
    (salah lagi ya?)

    BalasHapus
  29. Hidup buruh!!!!!!!!
    mati wakil..................................

    BalasHapus
  30. semoga negara ini terhindar dari ahzab, bagaimana tidak kalau semua rakyat yang terdholimi berdoa, bukankah doa orang terdholimi itu sangat dekat dengan izabah

    BalasHapus
  31. buat semuanya makasih banyak atas komennya yang sangat membangun untuk kemajuan blog ane

    BalasHapus
  32. Yah,...
    kalau saya lebih baik intropeksi diri,kata john f kenedy nih..jangan tanya apa yang diberikan negara padamu,tapi tanya yang kau berikan untuk negaramu...Selamat berjuang..Hidup buruh

    BalasHapus
  33. pemerintah dan wakil rakyat sebenarnya masih mempunya hati nurani, tapi untuk sementara mereka simpan dulu sampai nanti di tahun 2014 banyak pihak yang tiba-tiba mengaku peduli dengan rakyat kecil- termasuk buruh - dan jangan heran bila tiba-tiba mengaku kita ini saudara.

    BalasHapus
  34. buat semuanya makasih banyak komennya

    BalasHapus

Bagi para pengunjung yang baik hati, capek, cantik, ganteng jangan lupa tinggalkan komentar, saran, dan kritiknya.